English Soccer News gives you the latest news about soccer match in Europe and UK. Enjoy!

Pengertian Diksi, syarat-syarat diksi, Idiom, Peribahasa, dan Majas

Pengertian Diksi, syarat-syarat diksi, Pengertian Idiom, Pengertian Peribahasa, dan Pengertian Majas

Pengertian Diksi

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Dalam menulis berita, ketepatan pemilihan kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan, hal atau pesan harus diperhatikan. Kata yang tidak tepat dalam konteks kalimat tertentu akan mempunyai makna yang berbeda tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan berakibat menimbulkan salah penafsiran.

Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang ada dalam pikiran atau yang disampaikan oleh penulis atau pembicara. Persoalan ketepatan pemilihan kata akan berkaitan dengan pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang.

Semakin banyak pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang maka semakin mudah untuk memilih kata yang paling tepat untuk digunakan.Hal ini menuntut kesadaran penulis atau pembicara untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referensinya.Apakah sudah benar- benar lengkap atau masih diperlukan penjelasan-penjelasan tambahan.
Dalam hal ini seseorang harus mengikuti perkembangan informasi mengenai tiap makna kata dari waktu ke waktu, karena makna sebuah kata dapat mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu.

Syarat-syarat Diksi

Ketepatan pemilihan kata menimbulkan kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca seperti yang dipikirkan dan direncanakan oleh penulis.

Syarat-syarat diksi adalah sebagai berikut

1. Bahasa Standar dan Sub Estándar

Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat- pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya. Bahasa non standar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi.

Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar. Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar.

Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan- kebutuhan umum. Jadi hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur substandard dalam situasi yang formal.

2. Kata Ilmiah dan Kata Populer

Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata ilmiah melawan kata-kata populer. Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer. Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah.

Contoh kata populer kata ilmiah :

  1. Sesuai Harmonis
  2. Pecahan Fraksi
  3. Aneh Eksentrik
  4. Bukti Argumen
  5. Kesimpulan konklusi

Jadi sebaiknya gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.

3. Jargon

Kata jargon mengandung beberapa pengertian. Jargon adalah suatu bahasa, dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.

Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam sebuah tulisan umum. Karena itu, hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.


4. Kata Percakapan

Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelehara atau tidak disenangi.

Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kata-kata populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar. Dalam penulisan jangan menggunakan kata percakapan.

5. Kata Slang

Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja. Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat. Maka sebaiknya penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang.

6. Bahasa Artifisial

Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni. Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.

Contoh Artifisial :
“Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.”
“Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh.

Contoh Biasa :
Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.”
“Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.”

Fungsi Diksi

Ada beberapa Fungsi dari diksi antara lain :
  • Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  • Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
  • Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

Pengertian Idiom (Ungkapan)

Kata Idiom (dari bahasa Belanda: idioom; bahasa Latin: idioma, "properti khusus"; bahasa Yunani: ἰδίωμα - "ungkapan khusus") adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata yang dibuat. Diperkirakan setidaknya ada 25.000 ekspresi idiomatis dalam bahasa Inggris.

Dalam linguistik, idiom biasanya dianggap kiasan bertentangan dengan prinsip compositionality, namun masalah ini tetap diperdebatkan. Dalam frasaologi, mereka didefinisikan dengan cara yang sama sebagai jenis sub-phraseme yang maknanya tidak. jumlah reguler dari makna komponennya.
Yohanes Saeed mendefinisikan "idiom" sebagai kata-kata yang menjadi ditempelkan satu sama lain sampai metamorphosing menjadi istilah fosil kolokasi-

kata yang umum ini digunakan dalam kelompok mengubah masing-masing komponen kata dalam kelompok kata- dan menjadi ekspresi idiomatis.

Kata-kata makna khusus mengembangkan sebagai suatu entitas, sebagai sebuah idiom. Selain itu, idiom adalah ekspresi, kata, atau frasa yang masuk akal berarti sesuatu yang berbeda dari apa kata-kata secara harfiah berarti. Idiom "berbelit-belit" berarti petunjuk atau mendiskusikan miring, tidak ada pemukulan secara harfiah setiap orang atau benda, dan semak adalah metafora. Ketika pembicara menggunakan idiom, pendengar akan salah arti sebenarnya, jika ia tidak mendengar kiasan sebelum.
Idiom biasanya tidak diterjemahkan dengan baik, dalam beberapa kasus, ketika idiom diterjemahkan ke bahasa lain. , baik artinya berubah atau tidak ada artinya.


Pengerti Peribahasa

Peribahasa sudah sangat dikenal oleh masyarakat, seringkali kita mendengar orang yang menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang tepat susunannya dan biasanya mengiakan suatu maksud tertentu. Secara umum peribahasa terbagi atas :

1. Pepatah adalah peribahasa yang berisi nasehat atau ajaran dari orang tua atau para leluhur.

Contoh Pepatah  : 
  • Seperti ilmu padi, kiat berisi kian merunduk. Artinya orang yang pandai dan berilmu biasanya tidak akan sombong.
  • Dalam tampak muka, pergi tampak punggung. Artinya datang dengan baik pergipun harus dengan baik pula.
  • Sepala-pala mandi biar basah. Artinya dalam mengerjakan sesuatu hal haruslah sampai tuntas, jangan setengah-setengah.

2. Perumpamaan merupakan peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan kata : seperti, bagai, bak, laksana, umpama, dan bagaikan.

Contoh Perumpamaan  :
  • Bagai air dan minyak. Artinya tidak akan pernah bisa bersatu.
  • Bagai air di daun talas.
  • Bagai mengalirkan air ke bukit.

3. Pemeo adalah peribahasa yang berupa semboyan. Contoh :Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.


4. Ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan sesuatu maksud dengan arti kiasan.

Contoh Ungkapan  :
  • Kambing hitam - Orang yang dipersalahkan
  • Durian runtuh - Rezeki yang banyak
  • Buah pikiran - gagasan atau ide
  • Tangan besi - otoriter

Pengertian Majas (Gaya Bahasa)

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Jenis-jenis Majas

Secara garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok :

a. Majas Perbandingan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1.Asosiasi atau Perumpamaan, adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

Contoh Asosiasi atau Perumpamaan :
  • Semangatnya keras bagaikan baja.
  • Mukanya pucat bagai mayat.
  • Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama.

2. Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.Me•ta•fo•ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.

Contoh Metafora:
  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting/ berarti)
  • Raja siang keluar dari ufuk timur
  • Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  • Harta karunku (sangat berharga)
  • Dia dianggap anak emas majikannya.
  • Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3. Personifikasi
Personifikasi adalahmajasyang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh Personifikasi:
  • Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
  • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  • Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4. Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.Misalnya :Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.
Alegori   biasanya   berbentuk   cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh Alegori :
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing- tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5. Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu denganmempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh Simbolik :
  • Ia terkenal sebagai buaya darat.
  • Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
  • Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
  • Melati, lambang kesucian
  • Teratai, lambang pengabdian


6. Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapannya berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh Metonimia :
  • Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam).
  • Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api).
  • Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat).

7. Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

a. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:
  • Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
  • Per kepala mendapat Rp. 300.000.

b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
  • Dalam pertandingan final bulu tangkis RT.03 melawan RT. 07.
  • Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,umpama, ibarat, bak dan bagai.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

b. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut:

1. Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh Antitesis :
  • Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
  • Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh Paradoks  :
  • Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
  • Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3. Hiperbola Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh Hiperbola  :
  • Suaranya menggelegar membelah angkasa.
  • Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4. Litotes a dalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh Litotes  :
  • Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
  • Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti sayaini?

Pengertian Majas Sindiran

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.

Majas sindirian dibagi menjadi:
1. Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.

Contoh Ironi :
  • Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
  • Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh Sinisme  :
  • Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
  • Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

 3. Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh Sarkasme :
  • Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

Pengertian Majas Penegasan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.

Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh Pleonasme :
  • Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
  • Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2. Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh Repetisi :
  • Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
  • Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3. Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh Paralelisme :
  • Cinta adalah pengertian
  • Cinta adalah kesetiaan
  • Cinta adalah rela berkorban

4.Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh Tautologi :
  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
  • Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5. Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh Klimaks :
  • Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
  • Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6. Anti klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
Contoh Anti klimaks :
  • Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
  • Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7. Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh Retorik :
  • Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
  • Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

2 Comment: